| 501 | 506 | 511 | 516 |
| 502 | 507 | 512 | 517 |
| 503 | 508 | 513 | 518 |
| 504 | 509 | 514 | 519 |
| 505 | 510 | 515 | 520 |
VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah metode pembagian jaringan IP (subnetting) yang memungkinkan penggunaan subnet mask dengan panjang yang berbeda-beda dalam satu jaringan utama.
Artinya, kamu tidak harus menggunakan subnet mask yang sama untuk semua subnet, melainkan bisa menyesuaikan dengan jumlah host yang dibutuhkan di setiap jaringan.
Contoh:
Dalam metode subnetting biasa (Fixed Length Subnet Masking/FLSM), semua subnet memiliki ukuran yang sama, misalnya semuanya menggunakan /26.
Namun dengan VLSM, kamu bisa membuat subnet dengan ukuran berbeda — misalnya /25, /26, /27 — sesuai kebutuhan.
VLSM digunakan agar penggunaan IP Address menjadi efisien. Dalam dunia nyata, tidak semua jaringan memiliki jumlah host yang sama.
Contohnya:
Jaringan kantor utama mungkin memiliki 100 host.
Jaringan lab komputer mungkin hanya memiliki 20 host.
Jaringan printer mungkin hanya butuh 5 host.
Jika semuanya diberi subnet mask yang sama, banyak alamat IP akan terbuang.
Dengan VLSM, kamu bisa membagi sesuai kebutuhan masing-masing jaringan — jadi tidak ada IP yang terbuang sia-sia.
Tentukan jumlah host di setiap subnet.
Urutkan subnet dari kebutuhan host terbesar ke terkecil.
Subnetkan jaringan utama (misalnya 192.168.10.0/24) untuk subnet terbesar terlebih dahulu.
Gunakan sisa IP untuk subnet berikutnya dengan subnet mask berbeda.
Ulangi hingga semua kebutuhan host terpenuhi.
Kamu memiliki jaringan utama 192.168.1.0/24 dan butuh subnet untuk:
Subnet A: 60 host
Subnet B: 30 host
Subnet C: 10 host
Langkah-langkah:
Subnet A → 60 host → butuh 64 alamat (2⁶ = 64) → /26
Range: 192.168.1.0 – 192.168.1.63
Subnet B → 30 host → butuh 32 alamat (2⁵ = 32) → /27
Range: 192.168.1.64 – 192.168.1.95
Subnet C → 10 host → butuh 16 alamat (2⁴ = 16) → /28
Range: 192.168.1.96 – 192.168.1.111
Dengan cara ini, kamu bisa menggunakan IP lebih efisien tanpa membuang banyak alamat kosong.
VLSM banyak digunakan dalam:
Perancangan jaringan kampus/sekolah (karena tiap laboratorium punya jumlah komputer berbeda).
Jaringan perusahaan (tiap divisi punya kebutuhan IP berbeda).
Konfigurasi router Cisco (menggunakan perintah ip address dengan subnet mask berbeda di tiap interface).
Contoh konfigurasi di router Cisco:
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.192
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.65 255.255.255.224
Router(config)#interface FastEthernet0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.1.97 255.255.255.240
✅ Menghemat penggunaan IP Address.
✅ Fleksibel — bisa disesuaikan dengan kebutuhan host tiap jaringan.
✅ Mempermudah pengelolaan jaringan besar.
✅ Memungkinkan desain jaringan yang hierarkis (terstruktur).
✅ Mendukung routing dinamis (seperti OSPF dan EIGRP).
❌ Perhitungan lebih rumit dibanding subnetting biasa.
❌ Membutuhkan kemampuan analisis dan perencanaan yang baik.
❌ Tidak semua protokol routing lama mendukung VLSM (contohnya RIP versi 1).
VLSM adalah teknik subnetting cerdas yang membuat penggunaan IP Address lebih efisien dan efektif.Dengan memahami konsep ini, kamu bisa merancang jaringan profesional yang hemat IP, mudah diatur, dan mendukung pertumbuhan di masa depan.
VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah teknik pembagian subnet yang memungkinkan penggunaan subnet mask dengan panjang variabel dalam satu jaringan utama. Dengan VLSM, administrator jaringan dapat mengalokasikan IP address secara lebih efisien sesuai kebutuhan tiap subnet.
Tujuan utama dari VLSM adalah untuk menghindari pemborosan IP address. Misalnya, jika satu subnet hanya butuh 10 host, maka tidak perlu memberikan blok IP besar (seperti 254 host). VLSM memungkinkan penggunaan blok IP yang lebih kecil dan sesuai kebutuhan.
Menghemat penggunaan IP address.
Mempermudah pengelolaan jaringan besar.
Mendukung desain jaringan yang hierarkis.
Meningkatkan efisiensi routing.
Misalkan kita memiliki jaringan utama 192.168.10.0/24 dan perlu membuat 3 subnet:
Subnet A: 100 host
Subnet B: 50 host
Subnet C: 25 host
Langkah-langkah:
Tentukan subnet terbesar lebih dulu → Subnet A butuh 100 host → gunakan /25 (128 alamat).
Range: 192.168.10.0 – 192.168.10.127
Sisa IP berikutnya → Subnet B butuh 50 host → gunakan /26 (64 alamat).
Range: 192.168.10.128 – 192.168.10.191
Subnet terakhir → Subnet C butuh 25 host → gunakan /27 (32 alamat).
Range: 192.168.10.192 – 192.168.10.223
Dengan cara ini, semua kebutuhan host terpenuhi tanpa membuang alamat IP.
VLSM sangat penting dalam perancangan jaringan modern karena membuat pengalokasian IP lebih hemat dan efisien. Teknik ini umum digunakan dalam jaringan berskala besar seperti perusahaan atau institusi pendidikan.
| No | Nama Perusahaan | IP Address | Kelas IP | Subnet Mask (/18) | Keterangan |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | PT Telkom Indonesia | 36.81.0.0 | Kelas A | 255.255.192.0 | Rentang IP: 36.81.0.0 – 36.81.63.255 |
| 2 | PT Astra International | 103.247.0.0 | Kelas C | 255.255.192.0 | Rentang IP: 103.247.0.0 – 103.247.63.255 |
| 3 | PT Bank Central Asia (BCA) | 202.6.200.0 | Kelas C | 255.255.192.0 | Rentang IP: 202.6.192.0 – 202.6.255.255 |
| 4 | PT Pertamina (Persero) | 110.138.0.0 | Kelas A | 255.255.192.0 | Rentang IP: 110.138.0.0 – 110.138.63.255 |
| 5 | PT Indofood Sukses Makmur | 203.190.160.0 | Kelas C | 255.255.192.0 | Rentang IP: 203.190.128.0 – 203.190.191.255 |
Prefiks /18 berarti terdapat 18 bit untuk network dan 14 bit untuk host.
→ Jumlah host yang tersedia per subnet = 2¹⁴ − 2 = 16.382 host.
Subnet Mask /18 dalam bentuk desimal adalah 255.255.192.0.
Kelas IP ditentukan dari oktet pertama:
Kelas A: 1–126
Kelas B: 128–191
Kelas C: 192–223
1.PT Pertamina (Persero): IP : 13.107.213.59
Termasuk Class : A
Subnet mask : 255.0.0.0
2.PT Telekomunikasi Indonesia Tbk : IP : 74.125.200.102
Termasuk Class : Class A
subnet mask :255.0.0.0
3.Bank BCA (Indonesia) IP : 202.6.207.11
Termasuk Class : C
subnet mask : 255.255.255.0
4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk IP : 202.134.0.155
Termasuk Class : C
subnet mask : 255.255.255.0
5.Amazon IP : 205.251.242.103
Termasuk Class : C
subnet mask : 255.255.255.0
6.PT Shopee International Indonesia IP : 103.70.16.0
Termasuk Class : A
Subnet mask : 255.255.252.0
7.PT Global Internet Indonesia : 103.172.118.0
Termasuk Class : A
Subnet mas : 255.255.254.0
8.PT Dinar Wahana Gemilang: 103.158.96.0
Termasuk Class : A
subnet mask : 255.255.255.0
9.PT Tiga Satu Cyber Network : IP : 103.97.78.0
Termasuk Class : A
subnet mask : 255.255.255.0
10.Apple IP : 17.253.144.10MENCARI IP ADDRESS ISP
501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520